Eh itu kan judul lagu boyband yang ngetop tahun 90an.. Step by step oh baby... Yup, betul. Kata-kata itulah yang bisa menggambarkan
perjuangan saya menuju puncak gede dan turun kembali, selangkah demi selangkah.
Saya bukanlah penggemar naik gunung dan
baru 2 kali melakukan pendakian gunung yang sebenarnya, maksudnya mendaki
gunung yang perlu waktu beberapa hari menuju puncak, yaitu Gn Rinjani dan Gn.
Gede.
Persiapan mendaki Gn. Gede sudah saya
lakukan sekitar 3 bulan sebelum pendakian. Saya menyadari kalau saya jarang
berolah raga dan pengalaman mendaki Rinjani yang cukup berat, membuat saya
berusaha melatih fisik lebih disiplin sebelum mendaki Gn. Gede.
Pendakian Jalur Cibodas
Pagi itu, kami mulai berjalan sekitar jam
8.30. Pendakian Gn. Gede diawali dari jalur Cibodas. Berdasarkan peta, jalur
Cibodas sepanjang ±10,5 km lebih jauh dibanding jalur Gn. Putri ±8,5 km. Jalur
Cibodas di dominasi dengan hutan tropis yang cukup lebat. Dalam perjalanan,
kita akan menjumpai Telaga Biru, air terjun Cibeureum, air terjun berair
panas dan air terjun Panca Weuleuh.
Telaga Biru yang airnya berwarna hijau |
Sepanjang jalur Cibodas didominasi
bebatuan terjal dan beberapa kali harus melompati batang pohon tumbang.
Terdapat 2 lokasi perkemahan, yaitu Kandang Batu dan Kandang Badak. Perlu
berhati-hati menyimpan makanan, karena malam hari seringkali ada babi hutan
yang berkunjung mencari sisa-sisa makanan. Saya tiba di perkemahan Kandang
Badak sekitar jam 5 sore atau setelah 8,5 jam berjalan.
Malam itu kami berkemah di Kandang Badak.
Hujan angin mengguyur perkemahan sepanjang malam hingga pagi, membuat udara
sangat dingin.
Puncak Gede
Perjalanan menuju puncak dimulai sekitar
jam 8 pagi. Dari Kandang Badak, perlu sekitar 2-3 jam untuk sampai ke puncak,
dengan melewati Tanjakan Setan, yaitu tanjakan terjal dengan kemiringan 80
derajat. Bagi yang tidak pe-de melewati tanjakan setan, bisa lewat jalur
alternatif, meskipun jalurnya tidak mudah juga. Dari Kandang Badak menuju Puncak Gede, jalur yang dilalui cukup terjal dan tidak dijumpai jalur landai. Sebelum sampai ke puncak tertinggi, terdapat puncak bayangan dengan pemandangan kawah.
Menuju puncak diiringi kabut |
Kawah Gn. Gede |
Yesss... akhirnya... Puncak Gede |
Alun-alun Surya Kencana
Edelweis sering di sebut sebagai bunga
abadi karena bunganya yang bisa bertahan lama. Bunga ini hanya bisa tumbuh di
daerah ketinggian. Alun-alun Surya Kencana terletak di ketinggian 2.750 mdpl
dan disini kita dapat menemui sang bunga abadi ini bertebaran..indahnyaaa....
Padang Edelweis Surya Kencana |
Pucuk bunga Edelweis yang belum mekar |
Turun Gunung via Jalur Gunung Putri
Jalur Gunung Putri memang lebih pendek dibandingkan Jalur Cibodas. Namun jalur ini lebih terjal dan sumber air hanya ada di sungai sebelum memasuki hutan.
Sama seperti jalur Cibodas, Gunung Putri juga masih didominasi hutan dengan pepohonan yang rapat dan akar pohon yang licin.
Hutan yang berkabut |
Mendaki gunung selalu memberi kesan
tersendiri buat saya. Meskipun badan capek, namun keindahan alam dan kedamaian
membuat saya semakin mengagumi indahnya alam ciptaan Tuhan dan bersyukur karena
masih diberi kesempatan untuk menikmatinya. Kapan naik gunung lagi ya?