Dulu
saya mengira bahwa yang menjadi target penipuan jual beli online adalah
pembeli, namun ternyata penjual pun menjadi target penipuan.
Ini
saya alami sendiri ketika akhir bulan Juli 2013 untuk pertama kalinya,
saya menjual produk berupa kamera melalui situs jual beli online yang
sudah cukup terkenal yaitu berniaga.com, tokobagus.com dan kaskus.co.id.
Saya menjual secara online bukan dalam rangka serius mau menekuni jual
beli online, tapi karena memang lagi BU...:)
Sebagai newbie, saya sangat surprise ketika baru saja iklan di-approve
untuk tayang, langsung ada penelpon yang berminat dengan barang yang
saya jual. Tentu saya sangat bersemangat menanggapi penelpon, apalagi si
penelpon tidak melakukan penawaran dan langsung meminta no rekening
untuk pembayaran. Dia meminta barang untuk dikirimkan ke alamat ini: an.
Hasan Basri, Jl. Sersan Bajuri No. 45 Gg. Pramuka RT 11 RW 05 Kampung Gajah, Bandung 41105.
Sampai titik ini saya belum menaruh kecurigaan. Saya pikir penelpon
tidak menawar karena memang harga yang saya tawarkan sesuai dengan harga
pasar. Beberapa jam kemudian “si pembeli” menelpon saya dan menyatakan
bahwa telah melakukan pembayaran melalui ATM, namun slip bukti transfer
tidak ada karena kebetulan kertasnya habis. Hmmm…saya mulai curiga, tapi
saya tetap mengecek saldo rekening saya. Ya siapa tau saya salah..
Ternyata dugaan saya tidak salah alias benar. Tidak ada tambahan saldo di rekening saya. “Si
penipu” (statusnya sudah bukan si pembeli) kembali menelpon saya dan
menyuruh saya tetap di depan ATM karena dia akan menelpon Banknya. Saya
semakin yakin bahwa ini adalah penipuan. Jangan-jangan
saya akan dihipnotis dan disuruh mentransfer sejumlah uang ke
rekeningnya, seperti kasus yang sudah banyak terjadi.
Namun
saya masih menanggapi karena penasaran apa yang akan dilakukan kemudian
dan biar pulsa mereka terkuras. Dia pura-pura menyambungkan saya
dengan pihak Bank yang menyatakan bahwa kebetulan ATM offline saat transfer. Critanya makin gak nyambung karena tadi bilangnya slip tidak keluar bukannya offline. Yang semakin meyakinkan bahwa ini penipuan adalah pihak Bank gadungan itu tidak menggunakan greeting standar Bank dan bahasanya bukan bahasa “perbankan”. Kayaknya si penipu ini juga newbie, mau nipu kok gak riset dulu.
Penipu
kedua, dilakukan melaui email. Hari kedua saya mendapat email dari
orang yang mengaku WNI tapi tinggal di London, UK. Emailnya pun pake
bahasa Inggris. Wah pasti dia udah lama tinggal di London nih, pikir
saya, udah lupa bahasa Indonesia. Dia meminta saya mengirimkan barang ke
partnernya yang ada di Nigeria, menggunakan EMS (Pos Indonesia).
Waduh..jauh amat ya tapi kayaknya ni orang masih cinta Indonesia karena
pengirimannya minta via Pos Indonesia. Dengan pengalaman modus penipuan
yang pertama, saya menjadi lebih berhati-hati. Saya mulai mereka-reka,
kira-kira skenarionya gimana, kalo yg ini juga penipuan. Kenapa juga dia
gak beli langsung kamera itu di London dan kirim sendiri ke
partner-nya, kan lebih berkesan (buat partner gitu loh..!). Tapi saya
masih belum menemukan skenario penipuannya dimana.
Saya
kemudian mencari info ke Kantor Pos mengenai pengiriman ke Nigeria.
Namun ternyata mereka menolak karena barang yang akan dikirim termasuk
elektronik. Kemudian saya menelpon ke DHL, yang bisa mengirimkan produk
elektronik namun dengan ongkos yang cukup mahal, hampir Rp2 juta, lebih
dari setengah harga kamera yang saya jual. Saya mulai curiga ketika DHL
mengecek ZIP code yang diberikan yaitu 24302 bukan merupakan kode pos Nigeria, tapi Israel, Lituania. Weh..apa pula nih?
Saya
mengkonfirmasi biaya pengiriman yang mahal ini ke “si pembeli”, dan dia
tidak keberatan. Kaya juga nih orang.. Dia meminta saya untuk segera
mengirimkan detail informasi mengenai Bank saya karena dia akan segera
melakukan bank to bank transfer.
Iseng-iseng saya browsing di google, the incredible machine. Saya ketik alamat tujuan di Nigeria. Om google ternyata tidak punya jawabannya. Saya googling kode pos Nigeria, ternyata berdasarkan situs resmi kantor pos Nigeria (http://www.nigeriapostcodes.com/views/),
kode pos 23402 dan nama jalannya tidak terdaftar di situs itu. Saya
makin penasaran dan melanjutkan googling. Eeeh..malah nemu thread di
kaskus yang membahas mengenai penipuan a la Nigeria ini. Thank God!
Ternyata sudah banyak yang dapat email dari orang ini sejak lama, bahkan
kalau searching dengan keyword “23402”, makin banyak nemu thread di
luar negeri yang bahas mengenai “nigeria scam” ini. Wah, ternyata jaringannya sudah internasional.
Saya sudah terlanjur kirim info no rekening (#keluh), dia kemudian mulai mengirimkan imel yang berisi terms and conditions jual beli. Karena saya udah yakin bahwa ini penipuan saya langsung balas “Go to hell!!” ke orang ini.
Weleh weleh…orang cari duit kok macem-macem aja caranya.
Buat pembaca yang baru melakukan jual beli online ada beberapa tips untuk menghindari penipuan seperti ini:
1. Apabila
calon pembeli telah setuju bahwa pengiriman barang akan dilakukan
setelah transfer, agar dipastikan bahwa transfer tsb telah efektif di
rekening tujuan. Jangan percaya kalau ada alasan sedang ada gangguan
sistem Bank sehingga transfer terlambat masuk rekening. Pembayaran baru efektif kalau saldo rekening sudah bertambah sesuai harga yang disepakati.
2. Dalam berbisnis tetaplah berprinsip trust but verified.
Pembeli mempercayai penjual, demikian juga sebaliknya. Jangan malas
untuk mencari info di forum jual beli online maupun teman-teman yang
pernah berbisnis online. Manfaatkanlah kecanggihan teknologi dengan
semaksimal mungkin. “Google university” mempunyai library yang cukup lengkap sebagai referensi.
3. Pilihlah cara pembayaran yang menurut Anda paling aman, bisa lewat transfer ke rekening bersama, transfer ke rekening pribadi, cash and carry, cash on delivery. Yang penting verifikasi dan gali informasi sebanyak-banyaknya.
Kalau kita berbisnis dengan niat baik dan jujur, pasti usaha kita akan dilancarkan.
Mudah-mudahan sharing ini bermanfaat.
And happy online selling!!
Berikut ini email dari Penipu Nigeria:
Email #1 Setelah perkenalan, dia langsung kirim alamat
Email # 2 balasan konfirmasi biaya pengiriman
Email #3 Setiap imel diakhiri dg “God Bless”
Email #4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar